Penalaran merupakan pemiikiran,
logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat menghasilkan
pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca indera karena,
nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran. proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran
induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum,
teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh
penalaran induktif :
Harimau berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan.
A.
Generalisasi
Generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian.
Contoh
:
Vino G Bastian adalah seorang artis,
dan ia berwajah tamapan.
Ciko Jeriko adalah seorang artis, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua artis berwajah
tampan. Pernyataan “semua artis berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena
belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Tukul juga seorang
artis, tetapi tidak berwajah tampan.
B.
Analogi
Analogi adalah proses penalaran berdasarkan
pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpakan suatu
objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan
sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Sebagai suatu proses penalaran,
analogi menurunkan suatu kesimpulan berdasarkan kesamaan aktual antara dua hal.
Penarikan simpulan dengan cara analogi berasumsi bahwa jika dua hal memiliki
beberapa kesamaan, aspek lain pun memiliki kesamaan.
Contoh :
manusia tidak suka diganggu dan diancam
keselamatannya. Mengingat binatang juga mempunyai sifat yang secara relatif
sama dengan manusia, setelah kita bandingkan, kita dapat menyimpulkan bahwa
binatang juga tidak mau diganggu, apalagi diancam keselamatannya. Bedanya,
binatang menggunakan naluri untuk mengetahui dan menghadapi bahaya yang mengancamnya,
sedangkan manusia menggunakan kemampuan berpikirnya.
C. Sebab
Akibat
Paragraf
hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta
khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh :
Banyak sekali kasus
penebangan hutan liar yang terjadi 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah
mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun faktanya
penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari
penebangan liar tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak
adalagi yang mengikat. Olehkarena itu tiap datang musim hutan selalu terjadi
bencana banjir dan juga tanah longsor.